Seorang wanita biasa dengan kehidupan biasa dan suami biasa. Hingga suatu malam, suaminya lupa menjemputnya di pesta anggur yang dia hadiri, yang mengakibatkan dia diperkosa.
Namun, karena dia takut disalahkan karena minum, disalahkan karena mengenakan gaun, dituduh tidak setia oleh suaminya, dan takut akan semua penganiayaan yang akan dia alami jika dia berbicara, dia memilih untuk diam. Namun secara tak terduga, suaminya menyadari air matanya dan penderitaannya. Secara tak terduga lagi, dia menggenggam tangannya, mengambil telepon, dan berkata, “Ayo hubungi polisi dan ajukan tuntutan.”
Ini adalah kisah seorang wanita yang terluka dan suaminya, yang akan berdiri di jalan bersamanya untuk menuntut keadilan. Jalan itu akan panjang dan berliku, tetapi keputusasaan akan selalu berakhir.